Thursday, May 7, 2009

Tom Jones

Tom Jones karya Fielding, menggambarkan sifat-sifat manusia, gambaran menginkorporasikan repertoire yang diambil dari berbagai system pemikiran yang berbeda-beda. Berbagai norma dihadirkan sebagai prinsip dasar di balik prilaku tokoh. Allworthy mewujudkan kebajikan moralitas kebebasan beragama; Square merepresentasikan norma deistik (deistic) sebagai suatu keteraturan yang alami; Thwackum, bertipe orthodoks norma gereja Anglican; Melalui Squire Western (tuan tanah) ditemukan prinsip dasar kebudayaan abad kedelapan-belas yaitu hasrat untuk menguasai; Mrs. Western (istri tuan tanah) menggabungkan konvensi sosial kelas atas tentang sifat superior dan kebangsawanan. Perbedaan-perbedaan karakter tokoh menjelmakan norma masing-masing ke dalam berbagai perspektif yang berbeda-beda. Melalui perspektif-perspektif ini, dapat disimpulkan bahwa semua norma mereduksi manusia ke dalam salah satu prinsip yang memungkinkan. Dengan demikian, repertoire novel menyajikan pengorganisasian horizontal, dalam artian mengkombinasikan dan menunjukkan lapisan-lapisan norma dari sistem berbeda, yang di kehidupan nyata tetap terpisah satu sama lain (Iser, 1987:76).

No comments:

Post a Comment