Thursday, May 7, 2009

Tom Jones

Tom Jones karya Fielding, menggambarkan sifat-sifat manusia, gambaran menginkorporasikan repertoire yang diambil dari berbagai system pemikiran yang berbeda-beda. Berbagai norma dihadirkan sebagai prinsip dasar di balik prilaku tokoh. Allworthy mewujudkan kebajikan moralitas kebebasan beragama; Square merepresentasikan norma deistik (deistic) sebagai suatu keteraturan yang alami; Thwackum, bertipe orthodoks norma gereja Anglican; Melalui Squire Western (tuan tanah) ditemukan prinsip dasar kebudayaan abad kedelapan-belas yaitu hasrat untuk menguasai; Mrs. Western (istri tuan tanah) menggabungkan konvensi sosial kelas atas tentang sifat superior dan kebangsawanan. Perbedaan-perbedaan karakter tokoh menjelmakan norma masing-masing ke dalam berbagai perspektif yang berbeda-beda. Melalui perspektif-perspektif ini, dapat disimpulkan bahwa semua norma mereduksi manusia ke dalam salah satu prinsip yang memungkinkan. Dengan demikian, repertoire novel menyajikan pengorganisasian horizontal, dalam artian mengkombinasikan dan menunjukkan lapisan-lapisan norma dari sistem berbeda, yang di kehidupan nyata tetap terpisah satu sama lain (Iser, 1987:76).

tristam shandy

Tristam Shandy karya Sterne, menampakkan defisiensi sistem pemikiran empirisme Lockean. Empirisme Lockean mengakibatkan terjadinya Revolusi Amerika 1776 dan Revolusi Prancis 1978 (Lavine, 2002:126). Bagi Locke, pengasosiasian ide mewakili elemen dasar bagi manusia untuk memasuki ilmu pengetahuan, sepanjang rasio itu merupakan kombinasi kumpulan data terindera (empiris) untuk menguatkan dan menyempurnakan ilmu pengetahuan. Pengasosiasian ide merupakan ciri dominan system pemikiran empiris. Tristam Shandy yang berupa dunia rekaan, memasukkan berbagai gambaran sebagai bahan pertimbangan berupa kemungkinan-kemungkinan sistem pemikiran Lockean dapat diabaikan atau ditolak. Hasilnya, bukan hanya penolakan terhadap norma Lockean tetapi juga penyingkapan terhadap referensi tersembunyi Locke yaitu, subjektivitas sebagai pilihan dan dorongan di balik pengasosiasian ide (Iser,1987:74-75).